Kamis, 30 Juni 2011

JALAN DI ACEH JALAN KITA BERSAMA

2 komentar
Keluhan warga aceh tentang kondisi jalan yang rusak sering kita temui, seperti keluhan warga dari sejumlah kampung di Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (28/4/2011) melalui Serambi Indonesia. Dampak dari kerusakan jalan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan penguna jalan serta berkaitan dengan keselamatan berkendaraan. Apa yang menyebabkan jalan cepat rusak? Sebelum mengetahui apa penyebab kerusakan jalan, sepintas kita  mengupas jalan raya secara struktural meliputi  apa saja, untuk sedikit membantu memberi gambaran mengenai jalan raya.

Struktur perkerasan jalan
Menurut Silvia (1999: 8), struktur perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas, yaitu lapisan tanah dasar (subgrade), lapisan pondasi bawah (subbase course), lapisan pondasi atas (base course), dan lapisan permukaan (surface course). Setiap lapisan pada perkerasan jalan harus memenuhi syarat-syarat kekuatan struktural seperti: ketebalan yang cukup sehingga mampu menyebarkan beban, kedap terhadap air sehingga air tidak mudah meresap ke lapisan di bawahnya, permukaan tidak mudah mengalirkan air sehingga air hujan yang jatuh di atasnya dapat segera dialirkan, dan kekakuan untuk memikul beban yang bekerja tanpa menimbulkan deformasi yang besar.

Penyebab jalan rusak          
Sekarang ini banyak kita lihat jalan-jalan di Aceh sudah ada yang rusak, timbul retak- retak kecil (cracking), alur (ruts), bahkan lubang yang besar (photoles) yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas. Setelah diadakan penelitian, penyebab kerusakan jalan ternyata diakibatkan oleh keadaan pemukaan tanah dasar yang kurang bagus, proses pemadatan lapisan di atas tanah dasar yang kurang baik, iklim dengan curah hujan yang umumnya tinggi, material konstruksi perkerasan,  lalu lintas yang dapat berupa peningkatan beban, dan mutu pelaksanaan kualitas jalan.

Umumnya kerusakan- kerusakan yang timbul itu tidak disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi dapat merupakan gabungan penyebab yang saling kait mengait. Sebagai contoh, adanya retak pinggir, pada awalnya dapat diakibatkan oleh tidak baiknya sokongan dari samping. Beban lalu lintas yang selalu melewati jalan tersebut secara berulang-ulang akan menyebabkan retak yang lebih besar. Curah hujan di daerah Aceh juga lumayan sering, sehingga air hujan yang turun memungkinkan meresap masuk ke lapis di bawahnya yang akan melemahkan ikatan antara aspal dan agregat. Dan hal inilah yang menimbulkan lubang (photoles) pada konstruksi perkerasan jalan.
Selain itu mutu pelaksanaan konstruksi jalan juga merupakan hal yang sangat mempengaruhi cepat atau tidak rusak jalan tersebut. Hal ini bisa saja terjadi apabila dalam pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan desain dan spesifikasi yang ditentukan. Jadi perlu adanya komitmen bagi pihak-pihak yang terkait yaitu kontraktor dan pengawas dalam melaksanakan pekerjaan proyek jalan dengan baik . Tanpa ada “embel-embel” apapun, karena jalan yang dibuat untuk kepentingan bersama juga.
Pengevaluasian kerusakan jalan perlu ditentukan jenis kerusakan, tingkat kerusakan, dan jumlah kerusakannya. Sehingga dengan demikian dapat ditentukan jenis penanganan dan solusi yang paling sesuai.

Mengatasi jalan yang rusak
Sebelum sakit maka hindarilah sakit, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum jalan rusak,maka hindari lah penyebab jalan cepat rusak. Oleh karena itu, agar jalan tetap bagus kualitasnya, maka sebelum jalan dibuat terlebih dahulu ada survey terhadap keadaan permukaan tanah,  jenis tanah tersebut  termasuk jenis lempung, lanau, gambut, lanau berpasir atau lempung berpasir, sehingga dengan mengetahui keadaan tanah dasar sesungguhnya dari tes uji daya dukung tanah (CBR) di laboratorium, maka dapat direncanakan untuk mendapatkan tanah dasar yang baik., apakah harus digali (cut), ditimbun (fill),atau dicampur dengan tanah yang lain. Konsultan perencana mendesain jalan dengan tebal perkerasan yang sesuai dan berdasarkan metode Bina Marga (metode yang merupakan modifikasi dari metode AASSHTO 1972 revisi 1981) dari buku panduan yang berjudul “ Pedoman   Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya”. Pada saat pelaksanaaan pembuatan jalan, kontraktor harus membuat jalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Saat pencampuran, penghamparan dan pemadatan material jalan harus benar-benar diperhatikan, karena jika salah metode , maka ke depannya tidak menutup kemungkinan jalan tersebut cepat rusak.

Bagaimana solusi terhadap jalan yang sudah rusak?? Lubang (photoles) pada jalan bevariasi ukurannya dari yang kecil sampai besar. Lubang-lubang ini menampung dan meresapkan air ke dalam lapis permukaan yang menyebabkan semakin parahnya kerusakan jalan. Lubang dapat terjadi akibat campuran material lapis permukaan jelek, seperti kadar aspal rendah, agregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik, lapis permukaan tipis sehingga ikatan aspal dan agregat mudah lepas akibat pengaruh cuaca, dan retak-retak kecil yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap masuk dan mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.

Lubang-lubang tersebut dapat diperbaiki dengan cara dibongkar dan dilapis kembali. Perbaikan yang bersifat permanen yaitu tambalan dalam (deep patch), yang dapat dilakukan sebagai berikut: awalnya lubang dibersihkan dari air dan material-material yang lepas, kemudian bagian lapis permukaan dan pondasi dibongkar sedalam-dalamnya sehingga mencapai lapisan yang kokoh (dipotong dalam bentuk persegi panjang), selanjutnya diberi lapis tack coat sebagai lapis pengikat dan diisi campuran aspal dengan hati-hati sehingga tidak terjadi segregasi (terpisahnya agregat dengan aspal), terakhir lapis campuran dipadatkan sesuai dengan lingkungannya. 

Jalan di Aceh adalah jalan kita bersama. Oleh karena itu, Pemerintah diharapkan lebih serius dalam menangani masalah kerusakan jalan. Sebaiknya langsung mengadakan perbaikan pada jalan-jalan di Aceh yang sudah rusak. Apalagi jika ada jalan yang rusak dengan kategori rusak parah, hal tersebut sangat berbahaya dalam arus lalu lintas, seperti adanya lubang yang besar, karena dapat memicu terjadinya kecelakaan.  Kalau sudah seperti ini, siapa yang patut disalahkan?? Oleh karena itu, baik dari pihak pemerintah, masyarakat, dan pihak- pihak yang terkait pada pelaksanaan pembuatan jalan, dapat berkontribusi bersama-sama agar arus lalu lintas pelayanan jalan di aceh tetap lancar. Jika ada jalan yang rusak, masyarakat langsung melapor ke pemerintah setempat, sehingga  pemerintah dapat menangani permasalahan tersebut dengan cepat tanggap sebelum ada korban yang berjatuhan.